MANADO—Kabar gembira bagi putra-putri Sulut yang
bercita-cita mengabdikan diri sebagai anggota Kepolisian Republik
Indonesia (Polri). Korps Bhayangkara itu membua rekrutmen anggota
sebanyak 10.500. Untuk akademi kepolisian akan menerima 300 orang. Untuk
Tamtama 200 orang. Sementara Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana
(SIPSS) akan menerima 75 orang. Tapi 10.500 ini adalah kuota
se-Indonesia.
Untuk Polda Sulut sendiri, belum diketahui pasti berapa kuot
rekrutmen. Namun persiapan rekrutan sudah dimulai, Selasa (21/2)
kemarin. Panitia daerah sudah diambil sumpah yang diikuti Irwasda Polda
Sulut Kombes Pol Hotman Simatupang, selaku pengawas rekrutmen, Karo SDM
Kombes Pol Ruslan Aspan, Kabid Dokkes Kombes Pol dr Tri Yuwono Putra,
Kabid Propam Kombes Pol Soni Priyohandoko, serta seluruh anggota panitia
seleksi yang lain.
“Iya betul (kemarin) sudah dilantik panitia rekrutmennya. Penerimaan
ini digelar di Polda yang ada di seluruh Indonesia,” kata Kabid Humas
Polda Sulut Kombes Pol Ibrahim Tompo, Selasa (21/2) kemarin.
Menurutnya, kegiatan itu merupakan bentuk awal dalam pelaksanaan
proses penerimaan anggota Polri di tahun 2017. “Kegiatan ini dalam
rangka menyamakan persepsi kita dalam proses penerimaan Polri. Mulai
dari pendaftaran, pemeriksaan administrasi, pemeriksaan kesehatan,
psikologi, akademik, jasmani dan pengecekan mental kepribadian,”
jelasnya.
Ia pun mengajak putra-putri terbaik di pulau paling utara Pulau
Sulawesi ini untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. “Penerimaan
tentunya benar-benar selektif. Siapa yang layak, pasti berhak lolos
untuk menjadi anggota Polri,” tandas mantan Wadirreskrimsus Polda Maluku
Utara ini.
Terpisah, Asisten SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto mengatakan,
pengawasan rekrutmen akan diperketat. “Ini perintah dari pimpinan
Polri. Bahkan Bapak Presiden menginstruksikan bahwa dalam reformasi
internal Polri, sumber utamanya adalah pembenahan SDM, dari hulu adalah
proses rekrutmen," ujar Sulistyanto di Puldasis Mabes Polri, Jalan
Trunojoyo Jakarta Selatan, kemarin.
Dalam penerimaan ini, kata dia, Polri menekankan prinsip 'BETAH'.
‘BETAH’ adalah akronim dari Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis.
Arief menekankan reformasi Polri dimulai dari rekrutmen. "Kalau
rekrutmen ini bersih, betul-betul transparan, tidak ada permainan maka
bisa dihasilkan sumber daya Polri yang hasilnya menjadi Polri yang
berkualitas dan lebih baik lagi,” kata Arief.
Arief juga menjelaskan bagi anggota yang membantu dan menerima suap
dari pihak yang diseleksi, akan dikenakan sanksi disiplin hingga pidana.
“Apabila melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai, maka yang
bersangkutan akan dicoret dalam proses rekrutmen ini. Sanksinya sanksi
pidana. Kalau anggota Polri, akan dikenakan sanksi disiplin,” jelasnya.
(gnr/can)
sumber :http://manadopostonline.com/read/2017/02/22/Polri-Buka-Rekrutmen-10500-Anggota