AER KONDE
Sektor pariwisata di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) tak hanya pantai dan alam bawah laut.
Kali ini salah satu objek wisata mata air atau yang dikenal dengan Air Konde kian ramai dikunjungi.
Mata air yang berada di Desa Wawali, Ratahan ini tak hanya jadi tempat santai warga lokal, tapi warga dari luar daerah Mitra pun kian ramai datang.
Mata air yang terletak di pinggiran hutan ini menjadi pesona baru di Kabupaten Mitra. Memasuki kawasan mata air, langsung disambut suara gemuruh air sungai yang mengalir deras di antara bebatuan.
Akses jalan masuk pun kian mantap, kendaraan roda empat bisa masuk sampai ke dalam dan tinggal berjalan sekitar 100meter sudah bisa melihat sungai kecil aliran dari mata Air Konde.
Keindahan mata air ini akan semakin apik jika dilihat dari atas, warnanya seperti membiru bak kolam renang. Pengunjung akan lebih berlama-lama ketika sudah mencelupkan badan ke dalam air yang sejuk.
Salah satu keunikan mata air ini, terdapat dari sumber asal keluarnya air tersebut. Bukan dari dalam tanah melainkan tercurah dari antara bebatuan yang berbentuk gua kecil.
BENTENAN
Desa Bentenan dan Desa Bentenan Indah yang terletak di Kecamatan Pusomaen ini berada sekitar 30 Kilometer dari ibukota Kabupaten Minahasa Tenggara, Ratahan. Dengan kendaraan roda empat dari Kecamatan Ratahan, waktu tempuh kurang lebih 45 menit. Jalan masuk ke Desa Bentenan sempat rusak karena bencana pada tahun 2007 lalu. Begitu masuk Desa Bentenan, terdapat gapura beton yang mulai usang bergambar burung Garuda dan logo Kabupaten Minahasa Selatan sebelum daerah ini dimekarkan, serta gambar ibu tani dan pak tani dengan latar belakang sawah dan laut. Tertulis juga ‘Anda Memasuki Wilayah Desa Bentenan’ sebagai ucapan selamat datang. Penduduknya sebagian besar berprofesi sebagai petani dan nelayan.
Jumlah penduduknya sekitar 1200 jiwa atau 330 Kepala Keluarga (KK). Rumah-rumah penduduk yang dilewati, sebagian sudah permanen. Tapi masih banyak rumah penduduk yang masih semi permanen yang atapnya terbuat dari daun katu atau yang sering disebut atap rumbia.
Pantai Bentenan yang berada di Desa Bentenan merupakan tempat persembunyian warga dari incaran musuh. Tak heran bila kemudian desa yang sudah ada sejak abad 16 dan merupakan yang tertua di Mitra ini, akrab disebut sebagai Benteng Pertahanan atau disingkat menjadi Bentenan.
Pantai Bentenan
Pantai Bentenan Berlokasi di Kecamatan Belang arah selatan dari Manado dan arah timur dari Tondano. Jarak tempuh sekitar 70 Km dari Tondano atau sekitar 100 Km dari Manado. Pantai Bentenan merupakan kelanjutan dari Pantai Makalisung Tondano ke arah Selatan.
Obyek wisata pemandian pantai ini memiliki hamparan garis pantai yang luas dan panjang dengan dilatarbelakangi panorama alam yang menghijau serta hamparan pasir putih yang landai. Selain itu, dalam kawasan perairan Kepulauan Bentenan terdapat taman laut yang kaya akan jenis ikan hias dan biota lautnya yang disukai para penyelam dari mancanegara.
Namun pantai yang menyimpan jajaran pulau-pulau indah dengan nama beragam ini, keberadaannya mulai terancam dengan adanya pengikisan bibir pantai atau dikenal dengan sebutan abrasi.
Sebagai tempat rekreasi pantai, Bentenan adalah pantai yang menarik sebagai tempat berekreasi. Tempat ini sangat baik untuk menyelam, snorkeling, dan berjemur di atas pasir putih yang lembut. Bentenan menyediakan akomodasi yang lengkap dan tentu saja dapat memenuhi semua kebutuhan rekreasi anda. Cottages yang tersedia di Bentenan adalah BENTENAN BEACH RESORT.
PANTAI LAKBAN
Pantai indah di Sulawesi Utara memang tidak ada habisnya. Seperti Pantai Lakban yang mulai tenar saat ini, meskipun cukup jauh dari Manado namun tak sedikit masyarakat Manado dan sekitarnya ataupun yang jaraknya lebih jauh lagi dari Pantai Lakban. Mereka rela datang jauh-jauh untuk menikmati keindahan pasir putih kecoklatan di pantai ini.
Keindahan pantai ditambah dengan pagar pohon kelapa yang memanjang mengikuti garis pantai ini. Pemandangan indah juga terpajang dihadapan pantai, deretan pulau di semenanjung Ratatotok berjajar indah dihadapan pantai. Para wisatawan juga dapat mengunjungi semenanjung Ratatotok dangan menyewa perahu motor, deretan pulau yang indah yang masih belum berpenghuni.
Pantai Lakban memiliki daratan pantai yang cukup landai dan cukup bisa disebut datar jika dibandingkan dengan pantai pada umumnya, daerah landainya lebar sehingga memungkinkan wisatawan yang datang untuk melakukan beberapa permainan olahraga disini, sepak bola atau voli.
Misalnya, sayangnya untuk voli belum disediakan persewaan atau warung yang menjual bola voli disekitar pantai mungkin bagi para pengunjung yang beruntung melihat ada yang bermain bola voli bisa mencoba untuk bergabung sedangkan untuk sepakbola kadang penjual disekitar pantai menyediakan bola plastik karena harganya cukup terjangkau dan relatif bisa digunakan sekali pakai.
Fasilitas di pantai ini juga sudah cukup terjamah terbukti dengan adanya lokasi parkir, kamar mandi serta WC dan juga sudah dilengkapi beberapa pondok untuk duduk-duduk santai. Yang unik di belakang pantai ini ada bukit kasih yang memiliki 2 tempat beribadah yang berbeda agama namun bersebelahan, ada masjid bersebelahan dengan gereja, ini mensiratkan bahwa masyarakat sekitar sangat menghormati perbedaan agama yang ada mereka pun hidup rukun tanpa mempermasalahkan perbedaan yang mereka miliki.
Dari pantai hanya terlihat ujung kubah masjid dan salib karena sebagian besar keduanya tertutup oleh pepohonan tinggi yang rindang di sekitar pantai. Bukit kasih tersebut oleh masyarakat sekitar sebenarnya dinamai Bukit Harapan, disebut begitu karena pendirinya juga memiliki nama Harapan.
Namun namanya memang cukup cocok yah karena mungkin lokasi tersebut menggambarkan bahwa pendiri dan masyarakat sekitar berharap untuk seluruh umat beragama saling menghormati dan dapat hidup rukun. Memasuki perairan pantai, para pengunjung juga bisa menikmati pantai dengan sightseeing, snorkeling, dan juga diving.
Namun peralatan yang dapat disewa untuk snorkeling disini tidak terlalu banyak sedangkan untuk menyelam peralatan yang dapat disewa malah tidak ada, jadi sebaiknya bagi yang ingin menikmati kedua olah raga tersebut membawa alat sendiri.
Tidak harus berbasah-basahan air pantai, menikmati pantai juga bisa dilakukan dengan duduk santai di pondok-pondok yang telah disediakan, duduk sambil menggelar tikar juga tidak kalah asyik apalagi ditemani dengan memesan sebuah es kelapa muda yang dapat kita minum langsung dengan gelas batok kelapanya.
Sungguh nikmat rasanya. Keramaian Pantai Lakban seringnya saat liburan, liburan sekolah, sekedar weekend atau bahkan yang lebih ramai saat libur hari raya, lokasi wisata alam ini bisa sangat ramai. Tidak ada hari-hari tertentu yang harus di hindari, asal tidak sedang hujan badai saja.
PANTAI LUMINTANG
Namanya memang masih asing, tidak setenar Pantai Lakban. Namun,
penggila travelling akan merasa rugi bila tak 'mencicipi' sensasinya.
Memasuki kawasan pantai ini, pengunjung disambut lambaian pohon-pohon kelapa. Masuk lebih dalam, sejumlah pohon besar berdiri kokoh di pesisir.
Pantai yang membentang sepanjang 300 meter ini menyajikan hamparan pasir. Menghadap ke laut mata pengunjung dimanjakan dengan panorama pulau-pulau kecil yang indah.
Akses masuk pun kian mantap. Sebagian besar jalan sudah diaspal sehingga kendaraan roda empat bisa masuk.
Pantai ini pun menjadi pilihan keluarga yang hendak libur atau menggelar syukuran.
Bagi yang ingin menyantap ikan segar, nelayan di sekitar pantai juga menjual berbagai jenis ikan. Di pantai pun tersedia tempat untuk membakar ikan dengan gubuk kecil yang bisa dijadikan tempat berteduh.
Terletak di desa Watuliney, kecamatan Belang, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Pantai ini berada tidak jauh dari desa Tababo dan merupakan salah satu tujuan wisata utama bagi masyarakat sekitar, hampir setiap tahunnya, di pantai ini sering diadakan acara tahunan dan pesta rakyat oleh masyarakat sekitarnya.
Pantai HAIS yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam dari kota Manado dan 40 menit dari Ratahan Mitra, banyak dikunjungi para wisatawan local, apalagi pada saat hari-hari libur seperti hari minggu.
Memasuki kawasan pantai ini, pengunjung disambut lambaian pohon-pohon kelapa. Masuk lebih dalam, sejumlah pohon besar berdiri kokoh di pesisir.
Pantai yang membentang sepanjang 300 meter ini menyajikan hamparan pasir. Menghadap ke laut mata pengunjung dimanjakan dengan panorama pulau-pulau kecil yang indah.
Akses masuk pun kian mantap. Sebagian besar jalan sudah diaspal sehingga kendaraan roda empat bisa masuk.
Pantai ini pun menjadi pilihan keluarga yang hendak libur atau menggelar syukuran.
Bagi yang ingin menyantap ikan segar, nelayan di sekitar pantai juga menjual berbagai jenis ikan. Di pantai pun tersedia tempat untuk membakar ikan dengan gubuk kecil yang bisa dijadikan tempat berteduh.
PANTAI HAIS
Terletak di desa Watuliney, kecamatan Belang, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Pantai ini berada tidak jauh dari desa Tababo dan merupakan salah satu tujuan wisata utama bagi masyarakat sekitar, hampir setiap tahunnya, di pantai ini sering diadakan acara tahunan dan pesta rakyat oleh masyarakat sekitarnya.
Pantai HAIS yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam dari kota Manado dan 40 menit dari Ratahan Mitra, banyak dikunjungi para wisatawan local, apalagi pada saat hari-hari libur seperti hari minggu.
No comments:
Post a Comment